Memberanikan diri menulis sesuatu yang bukan merupakan bidang saya, hanya sekedar berbagi pengalaman dan tidak ada maksud untuk menggurui, mohon maaf kepada para master seandainya dengan adanya tulisan ini menjadi tidak berkenan.
Saya pribadi adalah penggemar bunga, anggrek adalah salah satu favorit saya. Memelihara anggrek bisa dikatakan sesuatu yang membosankan dan bisa jadi jenuh, karena anggrek adalah bunga dengan siklus hidup yang lama untuk bisa tumbuh.
Pada awal mempunyai hobi memelihara anggrek, seperti kebanyakan orang pada umumnya, beli beli dan beli. Tetapi apakah semua hidup, tentu saja tidak hehehehe.
Anggrek yang sudah kita pelihara dan kita rawat belum tentu bagus cantik dan menawan seperti saat kita membelinya di penjual anggrek. saya memberanikan diri menulis ini karena berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam memelihara anggrek jenis bulan dan dendrobium.
Cara menanam anggrek yang saya praktekkan ada dua jenis, yaitu ditanam di pot dengan media arang kayu dan satunya ditempel pada batang pakis galar. Anggrek dendrobium yang dikenal tahan banting dengan segala cuaca ternyata juga bisa mengalami kegagalan. Entah karena jenis bibitnya atau bagaimana saya tidak begitu paham, akan tetapi beberapa jenis yang saya pelihara memperlihatkan kondisi tersebut. Beberapa jenis memang alhamdulillah bisa tumbuh dengan baik, tetapi beberapa jenis bertunas ataupun bertambah akarpun sajapun tidak, bahkan terus mengering dan mati.
Berawal dari keputusasaan inilah, dengan jengkel dan iseng iseng berhadiah beberapa batang anggrek dendrobium saya yang kering saya potong kemudian coba saya tanam menggunakan MEDIA TANAH DI POT, dimana sebelumnya saya tanam menggunakan media arang. Alhamdulillah bisa muncul tunas baru dan hal inipun tidak saya duga sebelumnya. Saya mencoba mempraktikkan hasil diskusi di grup anggrek yang saya ikuti.
Sedangkan untuk kasus anggrek di pot yang tidak kunjung berakar saya tempelkan pada media pakis galar. Dan alhamdulillah juga hal ini mulai menunjukkan hasil. Mungkin hal ini dikarenakan anggrek pada habitat aslinya adalah tanaman epifit atau menempel tetapi tidak merugikan induk yang ditempelinya.
Sekian yang bisa saya tulis, semoga berkenan, terima kasih.
Komentar
Posting Komentar