Jaman sudah semakin modern. Cara untuk berkomunikasi dengan orang lain juga semakin bervariasi dan beragam bentuk. Tidak cuma berhadapan secara langsung ataupun video call yang menggunakan komputer dan telepon seluler canggih. Dengan menggunakan aplikasi messenger misalnya, kita sebagai makhluk sosial yang haus akan perkembangan teknologi, khususnya gadget seperti smartphone, tak henti-henti dihidangkan dengan berbagai macam aplikasi messenger yang kini tiap hari makin banyak ragamnya. Dengan munculnya teknologi berbasis Android, keinginan kita akan chatting melalui video semakin terpuaskan.
Berbagai macam fasilitas messenger melalui smarphone berteknologi android misalnya LINE, KAKAOTALK, VIBER dan masih banyak lagi aplikasi-aplikasi lain yang serupa. Apa tujuannya? Tidak lain adalah sebagai media untuk saling berhubungan sosial melalui dunia maya (cyberspace). Ya, sebuah aplikasi pesan instan untuk smartphone. Aplikasi ini memungkinkan kita untuk bisa mengobrol atau bertukar pesan tanpa biaya SMS karena sudah menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing, facebook dan lain-lain. Dengan menggunakan berbagai macam aplikasi tadi, kita juga bisa berbagi file, bertukar foto dan video.
Kebetulan juga selain dapat menggunakan fitur chat berbasis teks, aplikasi tersebut juga banyak yang mampu digunakan sebagai media chatting menggunakan video (kita bisa saling bertatap muka dengan lawan chating melalui kamera smartphone). Fitur inilah yang mampu memberikan keleluasaan, kebebasan dan bahkan mungkin hal-hal pribadi juga tidak bisa disangkal lagi bisa ditampilkan dengan fitur ini.
Dengan segala kemudahan inilah yang akhirnya juga dapat menjadi sebuah fenomena baru dalam melakukan hubungan melalui jejaring sosial. Bahkan, anak kecil saja sudah mampu melakukan hal ini. Banyak manfaat positinya, tetapi kasus negatif yang terjadi juga tidak sedikit. Hal inilah yang harus kita waspadai. Teknologi semakin canggih, maka semakin berat pula tugas sebagai orangtua dalam mengawasi dan mengontrol perilaku putra putrinya yang masih dibawah umur.
Selain mempunyai fitur obrolan berbasis teks dan video yang memungkinkan kita bisa berinteraksi dengan orang lain melalui jaringan pribadi, aplikasi tersebut juga menyediakan fitur grup yaitu ruang dengan kapasitas beberapa orang sehingga kita bisa melakukan obrolan dengan sebuah kelompok atau komunitas di satu chat room yang sama. Hampir diberbagai kesempatan dalam kehidupan sosial kita, tak jarang setiap kita masuk dalam sebuah kelompok, organisasi atau pergaulan pasti ada saja tawaran untuk membuat chat grup dengan menggunakan aplikasi messenger.
Fitur chat grup dalam aplikasi berbasis android tidak perlu adanya proses approval atau persetujuan, jadi jika kita sudah mendapatkan ajakan di suatu grup, itu artinya kita akan langsung menjadi bagian grup tersebut tanpa adanya persetujuan terlebih dahulu. Hal ini yang menimbulkan banyak fenomena-fenomena yang terjadi di ruang lingkup obrolan.
Sekali lagi, semua kembali pada pribadi masing-masing, karena pada hakikatnya aplikasi messenger ini toh berguna untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang banyak. Jikalau memang ada beberapa hal yang membuat kita merasa tidak nyaman, pikirkanlah baik-baik betapa banyakanya juga manfaat yang bisa kita peroleh jika menggunakannya dengan bijak.
Semoga bermanfaat, amin.
Berbagai macam fasilitas messenger melalui smarphone berteknologi android misalnya LINE, KAKAOTALK, VIBER dan masih banyak lagi aplikasi-aplikasi lain yang serupa. Apa tujuannya? Tidak lain adalah sebagai media untuk saling berhubungan sosial melalui dunia maya (cyberspace). Ya, sebuah aplikasi pesan instan untuk smartphone. Aplikasi ini memungkinkan kita untuk bisa mengobrol atau bertukar pesan tanpa biaya SMS karena sudah menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing, facebook dan lain-lain. Dengan menggunakan berbagai macam aplikasi tadi, kita juga bisa berbagi file, bertukar foto dan video.
Kebetulan juga selain dapat menggunakan fitur chat berbasis teks, aplikasi tersebut juga banyak yang mampu digunakan sebagai media chatting menggunakan video (kita bisa saling bertatap muka dengan lawan chating melalui kamera smartphone). Fitur inilah yang mampu memberikan keleluasaan, kebebasan dan bahkan mungkin hal-hal pribadi juga tidak bisa disangkal lagi bisa ditampilkan dengan fitur ini.
Dengan segala kemudahan inilah yang akhirnya juga dapat menjadi sebuah fenomena baru dalam melakukan hubungan melalui jejaring sosial. Bahkan, anak kecil saja sudah mampu melakukan hal ini. Banyak manfaat positinya, tetapi kasus negatif yang terjadi juga tidak sedikit. Hal inilah yang harus kita waspadai. Teknologi semakin canggih, maka semakin berat pula tugas sebagai orangtua dalam mengawasi dan mengontrol perilaku putra putrinya yang masih dibawah umur.
Selain mempunyai fitur obrolan berbasis teks dan video yang memungkinkan kita bisa berinteraksi dengan orang lain melalui jaringan pribadi, aplikasi tersebut juga menyediakan fitur grup yaitu ruang dengan kapasitas beberapa orang sehingga kita bisa melakukan obrolan dengan sebuah kelompok atau komunitas di satu chat room yang sama. Hampir diberbagai kesempatan dalam kehidupan sosial kita, tak jarang setiap kita masuk dalam sebuah kelompok, organisasi atau pergaulan pasti ada saja tawaran untuk membuat chat grup dengan menggunakan aplikasi messenger.
Fitur chat grup dalam aplikasi berbasis android tidak perlu adanya proses approval atau persetujuan, jadi jika kita sudah mendapatkan ajakan di suatu grup, itu artinya kita akan langsung menjadi bagian grup tersebut tanpa adanya persetujuan terlebih dahulu. Hal ini yang menimbulkan banyak fenomena-fenomena yang terjadi di ruang lingkup obrolan.
Sekali lagi, semua kembali pada pribadi masing-masing, karena pada hakikatnya aplikasi messenger ini toh berguna untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang banyak. Jikalau memang ada beberapa hal yang membuat kita merasa tidak nyaman, pikirkanlah baik-baik betapa banyakanya juga manfaat yang bisa kita peroleh jika menggunakannya dengan bijak.
Semoga bermanfaat, amin.
Komentar
Posting Komentar